1. Pengertian
Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian (Gail w. Stuart, Keperawatan Jiwa,2007).
Bunuh diri adalah pikiran untuk menghilangkan nyawa sendiri (Ann Isaacs, Keperawatan Jiwa &
Psikiatri, 2004).
Bunuh diri adalah ide, isyarat dan usaha bunuh diri, yang sering menyertai gangguan depresif dan sering terjadi pada remaja ( Harold Kaplan, Sinopsis Psikiatri,1997).
2. Etiologi
Secara universal: karena ketidakmampuan individu untuk menyelesaikan masalah
Terbagi menjadi:
1. Faktor Genetik
2. Faktor Biologis lain
3. Faktor Psikososial & Lingkungan
Faktor genetik (berdasarkan penelitian):
- 1,5 – 3 kali lebih banyak perilaku bunuh diri terjadi pada individu yang menjadi kerabat tingkat pertama dari orang yang mengalami gangguan mood/depresi/ yang pernah melakukan upaya bunuh diri.
- Lebih sering terjadi pada kembar monozigot dari pada kembar dizigot.
Faktor Biologis lain:
Biasanya karena penyakit kronis/kondisi medis tertentu, misalnya:
- Stroke
- Gangguuan kerusakan kognitif (demensia)
- Diabetes
- Penyakit arteri koronaria
- Kanker
- HIV / AIDS
- dll
Faktor Psikososial & Lingkungan:
- Teori Psikoanalitik / Psikodinamika: Teori Freud, yaitu bahwa kehilangan objek berkaitan dengan agresi & kemarahan, perasaan negatif thd diri, dan terakhir depresi.
- Teori Perilaku Kognitif: Teori Beck, yaitu Pola kognitif negatif yang berkembang, memandang rendah diri sendiri
- Stressor Lingkungan: kehilangan anggota keluarga, penipuan, kurangnya sistem pendukung sosial
Perilaku Destruktif Diri
Dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Perlaku destruktif diri langsung,
- Mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri.
- Niat: kematian
- Individu menyadarinya
- Lama perilaku: berjangka pendek
2. Perilaku destruktif diri tidak langsung
- Meliputi setiap aktivitas yang merusak kesejahteraan fisik individu dan dapat mengarah pada
kematian.
- Individu tsb tidak menyadari tentang potensial kematian akibat perilakunya.
- Menyangkal apabila dikonfirmasi.
- Durasi lebih lama dari perilaku bunuh diri yang secara langsung.
Perilaku bunuh diri dibagi menjadi 3 kategori:
1. Ancaman bunuh diri: ada peringatan verbal & non verbal, ancaman ini menunjukkan ambivalensi seseorang terhadap kematian, jika tidak mendapat respon maka akan ditafsirkan sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri.
2. Upaya bunuh diri: semua tindakan yang dilakukan individu terhadap diri sendiri yang dapat menyebabkan kematian jika tidak dicegah.
3. Bunuh diri: terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan, orang yang melakukan upaya bunuh diri walaupun tidak benarbenar ingin mati mungkin akan mati.
3. Gejala
- Keputusasaan
- Menyalahkan diri sendiri
- Perasaan gagal dan tidak berharga
- Perasaan tertekan
- Insomnia yang menetap
- Penurunan berat badan
- Berbicara lamban, keletihan
- Menarik diri dari lingkungan sosial
- Pikiran dan rencana bunuh diri
4. Pengkajian Faktor Resiko Perilaku bunuh Diri
- Jenis kelamin: resiko meningkat pada pria
- Usia: lebih tua, masalah semakin banyak
- Status perkawinan: menikah dapat menurunkan resiko, hidup sendiri merupakan masalah.
- Riwayat keluarga: meningkat apabila ada keluarga dengan percobaan bunuh diri / penyalahgunaan zat.
- Pencetus ( peristiwa hidup yang baru terjadi): Kehilangan orang yang dicintai, pengangguran, mendapat malu di lingkungan sosial, dll.
- Faktor kepribadian: lebih sering pada kepribadian introvert/menutup diri.
- Lain – lain: Penelitian membuktikan bahwa ras kulit putih lebih beresiko mengalami perilaku bunuh diri.
5. Diagnosa Keperawatan
- Kecemasan / Ansietas
- Gangguan penyesuaian
- Gangguan harga diri
- Koping individu in-efektif
- Koping keluarga in-efektif
- Gangguan pola tidur
- Isolasi sosial
- Perubahan proses pikir
- Resiko kekerasan
6. Intervensi
- Fokus: melindungi klien dari bahaya
- Menghindari faktor penunjang terjadinya perilaku bunuh diri
- Menurunkan faktor resiko: bantu penyelesaian masalah & meningkatkan harga diri
- Penyuluhan: meningkatkan support system
7. Implementasi & Evaluasi
Sesuai dengan intervensi yang telah disusun dan tujuan serta kriteria hasil yang di harapkan.
Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian (Gail w. Stuart, Keperawatan Jiwa,2007).
Bunuh diri adalah pikiran untuk menghilangkan nyawa sendiri (Ann Isaacs, Keperawatan Jiwa &
Psikiatri, 2004).
Bunuh diri adalah ide, isyarat dan usaha bunuh diri, yang sering menyertai gangguan depresif dan sering terjadi pada remaja ( Harold Kaplan, Sinopsis Psikiatri,1997).
2. Etiologi
Secara universal: karena ketidakmampuan individu untuk menyelesaikan masalah
Terbagi menjadi:
1. Faktor Genetik
2. Faktor Biologis lain
3. Faktor Psikososial & Lingkungan
Faktor genetik (berdasarkan penelitian):
- 1,5 – 3 kali lebih banyak perilaku bunuh diri terjadi pada individu yang menjadi kerabat tingkat pertama dari orang yang mengalami gangguan mood/depresi/ yang pernah melakukan upaya bunuh diri.
- Lebih sering terjadi pada kembar monozigot dari pada kembar dizigot.
Faktor Biologis lain:
Biasanya karena penyakit kronis/kondisi medis tertentu, misalnya:
- Stroke
- Gangguuan kerusakan kognitif (demensia)
- Diabetes
- Penyakit arteri koronaria
- Kanker
- HIV / AIDS
- dll
Faktor Psikososial & Lingkungan:
- Teori Psikoanalitik / Psikodinamika: Teori Freud, yaitu bahwa kehilangan objek berkaitan dengan agresi & kemarahan, perasaan negatif thd diri, dan terakhir depresi.
- Teori Perilaku Kognitif: Teori Beck, yaitu Pola kognitif negatif yang berkembang, memandang rendah diri sendiri
- Stressor Lingkungan: kehilangan anggota keluarga, penipuan, kurangnya sistem pendukung sosial
Perilaku Destruktif Diri
Dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Perlaku destruktif diri langsung,
- Mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri.
- Niat: kematian
- Individu menyadarinya
- Lama perilaku: berjangka pendek
2. Perilaku destruktif diri tidak langsung
- Meliputi setiap aktivitas yang merusak kesejahteraan fisik individu dan dapat mengarah pada
kematian.
- Individu tsb tidak menyadari tentang potensial kematian akibat perilakunya.
- Menyangkal apabila dikonfirmasi.
- Durasi lebih lama dari perilaku bunuh diri yang secara langsung.
Perilaku bunuh diri dibagi menjadi 3 kategori:
1. Ancaman bunuh diri: ada peringatan verbal & non verbal, ancaman ini menunjukkan ambivalensi seseorang terhadap kematian, jika tidak mendapat respon maka akan ditafsirkan sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri.
2. Upaya bunuh diri: semua tindakan yang dilakukan individu terhadap diri sendiri yang dapat menyebabkan kematian jika tidak dicegah.
3. Bunuh diri: terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan, orang yang melakukan upaya bunuh diri walaupun tidak benarbenar ingin mati mungkin akan mati.
3. Gejala
- Keputusasaan
- Menyalahkan diri sendiri
- Perasaan gagal dan tidak berharga
- Perasaan tertekan
- Insomnia yang menetap
- Penurunan berat badan
- Berbicara lamban, keletihan
- Menarik diri dari lingkungan sosial
- Pikiran dan rencana bunuh diri
4. Pengkajian Faktor Resiko Perilaku bunuh Diri
- Jenis kelamin: resiko meningkat pada pria
- Usia: lebih tua, masalah semakin banyak
- Status perkawinan: menikah dapat menurunkan resiko, hidup sendiri merupakan masalah.
- Riwayat keluarga: meningkat apabila ada keluarga dengan percobaan bunuh diri / penyalahgunaan zat.
- Pencetus ( peristiwa hidup yang baru terjadi): Kehilangan orang yang dicintai, pengangguran, mendapat malu di lingkungan sosial, dll.
- Faktor kepribadian: lebih sering pada kepribadian introvert/menutup diri.
- Lain – lain: Penelitian membuktikan bahwa ras kulit putih lebih beresiko mengalami perilaku bunuh diri.
5. Diagnosa Keperawatan
- Kecemasan / Ansietas
- Gangguan penyesuaian
- Gangguan harga diri
- Koping individu in-efektif
- Koping keluarga in-efektif
- Gangguan pola tidur
- Isolasi sosial
- Perubahan proses pikir
- Resiko kekerasan
6. Intervensi
- Fokus: melindungi klien dari bahaya
- Menghindari faktor penunjang terjadinya perilaku bunuh diri
- Menurunkan faktor resiko: bantu penyelesaian masalah & meningkatkan harga diri
- Penyuluhan: meningkatkan support system
7. Implementasi & Evaluasi
Sesuai dengan intervensi yang telah disusun dan tujuan serta kriteria hasil yang di harapkan.
0 comments:
Post a Comment