Monday, February 9, 2009

ASUHAN KEPERAWATAN PANTI (LANSIA)


KONSEP DASAR LANJUT USIA

Usia 55 tahun di Indonesia merupakan indikasi seseorang memasuki lanjut usia. Proses penuaan dipicu oleh laju peningkatan radikal bebas dan sistem penawar racun yang semakin berubah seiring berjalannya usia.

Faktor-faktor proses penuaan ; faktor genetik, faktor endogenik dan faktor eksogenik (faktor lingkungan dan gaya hidup) yang akan mempengaruhi kesepatan proses penuaan.

- Faktor genetik ;
1. Penuaan diri.
2. Resiko penyakit.
3. Intelegensia.
4. Pharmakogenetik.
5. Warna kulit.
6. Tipe atau kepribadian seseorang.

- Faktor endogenik ;
1. Perubahan struktural dan penurunan fungsional.
2.Kemampuan/skill.
3. Daya adaptasi.
4. Kapasitas kulit untuk mensintesis vitamin D.

- Faktor lingkungan ;
1. Diet/asupan zat gizi.
2. Merokok.
3. Tingkat polusi.
4. Pendidikan.
5. Obat.
6. Penyinaran sinar ultraviolet.

Mengendalikan proses penuaan
Penuaan diri dapat dikendalikan dengan cara berikut :
- Meningkatkan kualitas hidup lansia, mencegah apa yang dapat dicegah, mengontrol, menunda dan memperbaiki apa yang tidak dapat dicegah.
- Memperbaiki gaya hidup dengan mengkombinasikan diet, aktifitas fisik, terapi medis dan farmakologis.

Kecanggihan tekhnologi kedokteran dalam mengendalikan proses penuaan seperti bedah kosmetik, terapi hormon dan rekayasa genetika mempunyai nilai positif dan negatif yang harus dipertimbangkan. Rahasia tetap muda dengan kesehatan fisik dan mental yang prima hanya didapat dengan menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin.

Perubahan-perubahan pada lansia ;
a. Perubahan fisik
- Komposisi tubuh
1. Peningkatan jumlah lemak.
2. Penurunan kekuatan otot.
3. Penurunan/pengurangan air tubuh.
4. Penurunan massa tulang.

- Sistem pencernaan
1. Gigi.
2. Penurunan sensitifitas indera penciuman dan perasa.
3. Penurunan produksi asam lambung dan enzim pencernaan.
4. Penurunan absorbsi.
5. Penurunan motilitas usus.
6. Obat-obatan.
7. Perubahan fungsi hati.

- Penurunan sistem kekebalan tubuh

- Sistem jantung

Efesiensi kerja jantung dalam memompa darah menjadi berkurang.

- Sistem pernafasan
Penurunan fungsi paru.

- Otak dan sistem saraf
Penurunan kemampuan otak dan penurunan daya ingat.


- Sistem metabolisme dan hormon

Penurunan fungsi hormon didalam tubuh.

- Sistem ekskresi
Penurunan fungsi ginjal.

- Masa tulang
Berkurangnya massa tulang.

b. Perubahan mental

Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan mental ;
- Tipe kepribadian.
- Faktor sosial.
- Faktor budaya.

Perubahan mental pada lansia dapat dikurangi dengan sikap positif masyarakat pada lansia, dengan cara ;
- Tidak menilai lansia sebagai orang lusuh, lemah, siap dibuang dan beban bagi orang lain.
- Para lansia harus merasa sebagai orang baru dan menjadikan masa lansia sebagai massa yang menggairahkan.
- Penurunan kemampuan dan penyakit jangan dijadikan beban, tetapi harus terus dimotifasi untuk meningkatkan disiplin dalam mencapai kesehatan yang prima.
- Bangkitkan optimisme dalam menciptakan kesehatan dan kebugaran pada lansia.

Datangnya berbagai penyakit pada lansia ;

Faktor gizi turut berpengaruh terhadap munculnya berbagai penyakit pada lansia. Penyakit-penyakit yang umum menjangkiti lansia ;
- Rematik.
- Hypertensi.
- Jantung koroner.
- Diabetes Melitus.
- Osteoporosis.
- Kanker.
- Kepikunan.
- Malnutrisi.
- Katarak.
- Anemia.
- Anoreksia.
- Konstipasi.
- Dehidrasi.

Kiat bugar di usia lanjut
- Perhatikan dan tangani masalah diet, asupan zat gizi dan penggunaan obat pada lansia.
- Perbaiki faktor mental pada lansia.
- Tingkatkan aktifitas fisik lansia.

Diet, gizi dan obat
a. Masalah-masalah seputar diet lansia.
- Masalah sensitifitas indera penciuman dan perasa.
Adaptasi yang dapat dilakukan pada perubahan sensitifitas ;
1. Hilangkan image pilihan terhadap suatu makanan merupakan faktor genetik dan tidak bisa diubah.
2. Pilihlan makanan secara bertahap sesuai dengan kondisi lansia yang dapat menunjang kebugaran.
3. Kurangi konsumsi makanan yang dapat menurunkan kepekaan indera.
4. Kurangi konsumsi makanan yang dapat menstimulus penurunan kepekaan indera perasa.
5. Sabar dalam melakukan perubahan dalam pilihan makanan.
6. Singkirkan gaya hidup keliru dan mengikuti trend.
7. Memotifasi usaha perubahan.

- Masalah pengunyahan.
Tips untuk mengatasi masalah pengunyahan pada lansia ;
1. Makanan yang disajikan harus lembut, agak berair.
2. Makanan dipotong menjadi bagian yang kecil.
3. Sertakan minuman atau cairan didalam makanan.
4. Konsultasi dengan ahli diet atau dokter, jika mengalami kesulitan pengunyahan yang cukup serius.


- Masalah pola makan dan keadaan gizi lansia.
Hal ini terjadi akibat perubahan pola makan yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang dialaminya, baik secara fisik dan mental. Perubahan dapat berasal dari lingkungan maupun dari kondisi kesehatannya.

b. Gizi lansia.

Kondisi gizi yang baik pada lansia ditentukan oleh hal berikut ;
1. Kesehatan sel-sel tubuh.
2. Penerapan pedoman diet lansia untuk memenuhi kecukupan gizi.
3. Pengawasan penggunaan obat pada lansia sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap penyerapan zat gizi yang akan membahayakan kesehatan tubuh.

Pedoman diet lansia agar hidup sehat dan bugar ;
1. Menerapkan pola makan beragam dan bergizi seimbang.
2. Membatasi asupan energi dan lemak.
3. Perhatikan konsumsi komponen gizi yang penting untuk menunjang kebugaran.
4. Membiasakan mengkonsumsi serat dan cairan yang cukup setiap hari.

c. Penggunaan obat pada lansia.
Pedoman penggunaan obat ;
1. Obat harus digunakan secara rasional ; tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis serta waspada terhadap efek samping obat.
2. Perhatikan pengaruh konsumsi makanan terhadap aktifitas khasiat obat.
3. Konsultasikan selalu dengan dokter, waktu penggunaan obat, jenis obat yang tepat serta dosis yang tepat.

Penggunaan obat yang aman dan menyehatkan ;
- Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat.
- Sebelum melakukan pengobatan lakukan review dengan dokter mengenai obat yang telah diberikan.
- Perhatikan selalu informasi yang tercantum didalam label kemasan obat.
- Disiplin dalam menggunakan obat.
- Hindari frekwensi penggunaan obat yang berlebihan.

Latihan fisik pada lansia
Hal yang perlu diperhatikan ;
- Perhitungkan kemampuan fisik.
- Lakukan latihan pemanasan cukup lama sebelum latihan inti.
- Perhatikan kemampuan awal sebelum membuat program latihan.
- Tingkatkan proporsi latihan secara bertahap, teratur dan sistematis.
- Jangan menjatuhkan kepala ke belakang.
- Jangan melakukan hiperekstensi pada punggung dalam posisi berdiri.
- Jangan lakukan gerakan yang cepat pada kepala.
- Hindari beban yang berlebihan.

Latihan fisik untuk lansia ;
- Aktifitas aerobik, misal ; Jalan kaki, jogging, melompat, bersepeda, senam dan berenang.
- Lakukan gerakan kepala ke samping dan ke depan.
- Ulangi gerakan sebanyak 8 – 16 kali.
- Kelenturan dapat dilatih dengan memperbanyak aktifitas fisik dalam kehidupan sehari-hari.
- Latihan menggunakan beban yang bertujuan untuk memperkuat otot dan tulang.

Perlu diperhatikan ;
1. Naikan beban perlahan.
2. Hindari cidera.
3. Lakukan 3 kali/minggu atau 2 kali/minggu.
- Bagi penderita hypertensi, jantung atau masalah peredaran darah sebaiknya tubuh menggunakan beban waktu jalan.
- Mereka yang memiliki masalah pada leher, punggung dan lengan jangan menggunakan beban.
- Lakukan pengulangan (rutin) sehingga lama beban itu terasa semakin ringan.

4 comments:

Anonymous said...

askepnya bagus..tapi mgkin lebih bagus kalo ditambah latar belakngnya ya>>>>>>>>terima kasih

Anonymous said...

Eh, STIKES MB yaah??
Hulu sungai yaaah????

Hmmmmm.....

Anonymous said...

askepnya bagus lho

Anonymous said...

bagus tapi lebih baik dikasih nama yang bt jd bisa dipertangguang jawabkan

 

dez's blog Copyright © 2008 D'Black by Ipiet's Blogger Template